Jakarta, Pakuan pos – Dalam rangka milad ke-5, Yayasan Forum Tunas Bangsa (Fortuna) menggelar acara Student Fest, yang dihadiri siswa SMA dan SMK se-Jakarta Barat di Museum Bank Mandiri, Kota Tua, Jakarta, pada Sabtu-Minggu 7-8 Maret 2020.

Mengusung tema Generasi Sukses, Inspiratif, dan Terdepan (Gesit) di Era 4.0, acara yang diinisiasi oleh para alumnus Rohis se-Jakarta Barat ini, dimeriahkan para pembicara yang merupakan pemuda sukses yang berkontribusi menjalankan dakwahnya di kalangan milenial. Selain itu juga terdapat booth sejumlah kampus PTN dan PTS di Indonesia.

“Kegiatan Student Fest hadir untuk menjembatani siswa-siswi yang mempunyai motivasi besar untuk masuk ke universitas favorit. Juga, terkait dakwah 4.0, pemuda Islam harus bisa memanfaatkan fasilitas digital untuk kebermanfaatan dakwah,” papar Ketua Pelaksana Student Fest 2020, Eky Nur Fadhilla. Senin, (9/3)

Diawali dengan seminar kemuslimahan, hadir penulis dan content creator, Kartini F. Astuti, dan owner Looner Moslem Montessory Palyschool, Ajeng Rahmani Rijadi, yang mengulas self improvement untuk menjadi pribadi Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

“Saya menentukan pilihan yg mendekatkan saya ke Allah. Niatnya murni karena Allah. Dan ternyata membawa saya pada jalan yang mengagumkan,” papar Kartini F. Astuti, alumnus ITB yang juga penulis buku Rahasia Agar Tak Mudah Dilupakan.

Perempuan yang aktif menjadi content creator itu memberikan rumus ‘ASK’ yang memuat 3 kata kunci: arah, strategi, dan koneksi untuk setiap peserta dapat mengeksplor dirinya.

Senada dengan Kartini, Ajeng Rahmani memaparkan bahwa sejak dini penting untuk menentukan arah dan tujuan hidup. Baginya penting untuk memilih passion karena Allah.

“Saya dari SMA, saya ditanyakan orang tua, masalah apa yang ingin kamu tuntaskan dalam hidup. InsyaAllah ke depan, teman-teman di sini bisa jadi agen perubahan,” papar akrab Ajeng yang juga aktif menjadi relawan banjir di Bekasi.

“Tolonglah sesama apapun yang kita bisa. Jadilah rahmatan lil’alamin. InsyaAllah ada ganjarannya,” imbuhnya.

Selain itu, hadir penulis buku -8 Celcius yang juga master design and digital media dari Edinburg University, United Kingdom, Angga Fauzan dan Presiden KM IPB 2017, Panji Laksono.

“Akan ada sejuta alasan buat kita semua bertahan di zona nyaman, tapi pilihlah jangan. Kalau teman-teman saat ini belajar sungguh-sungguh, akan membantu nantinya untuk belajar S2 dan S3 di tempat manapun yang teman-teman inginkan,” ungkap Angga yang pernah mengalami masa sulit SMA dengan nilai UN matematika 3.75.

Berbeda warna dengan pemuda pergerakan yang menggebu-gebu dalam penyampaiannya, Panji Laksono, ia berpesan untuk menjadi sebenar-benarnya pemuda, penggerak sejarah besar bangsa yang akan dikenang oleh generasi mendatang.

“Bahwasanya pegerakan Indonesia, tidak lepas dari kontribusi pemuda. Kita semua pemuda. Maka kita adalah penggerak sejarah yang akan dikenang nanti. Maka kita mau dikenal sejarah sebagai apa?” pungkasnya membakar semangat para peserta Student Fest 2020. (Edi)