Bogor, News Warta Publik – Keberadaan sumur Tujuh di Lawanggintung Bogor Selatan terus menjadi perhatian warga dan para budayawan Jawa barat karena adanya proyek pembangunan yang terkesan dibiarkan, sehingga kondisinya saat ini terlihat rata dan keberadaan sumur tersebut sudah tidak nampak.

Pantauan news warta publik saat berada dilokasi, Sabtu (5/1/19) hanya terlihat patok-patok bambu dan bentangan tali yang dipasang. Kemarin, Jum’at 4 Januari ratusan masyarakat adat Sunda dari berbagai organisasi berkumpul sekaligus melihat langsung kondisi situs dan mengadakan pertemuan.

“Itu bentangan tali mungkin sebagai ciri titik lokasi sumur, karena kemarin ada pertemuan budayawan,” kata Saepul warga setempat.

Dari informasi yang beredar, warga sekitar banyak yang mengatakan bahwa keberadaan sumur tujuh tersebut masuk ke dalam situs cagar budaya.

“Sangat disayangkan keberadaan situs sudah dirusak seperti ini, kalau dibiarkan mungkin yang lain pun akan bernasib sama. Wajar kalau warga masyarakat Bogor marah, Pemkot melalui Disparbud harusnya menjaganya,” ujarnya.

Sementara itu, bah Ahmad menceritakan bahwa sumur tersebut sudah ada sejak ratusan tahun. Cerita tersebut dia dapatkan dari orangtuanya, sumur itu dulunya memiliki tujuh pancuran yang mengalir ke aliran air lainnya.

“Airnya bening dan bersih, kalau musim kemarau banyak warga yang memanfaatkan air di sumur itu,” ujar Ahmad.

Sumber air tersebut merupakan anugerah dari sang pencipta yang sudah seharusnya dijaga untuk kelestarian kehidupan apalagi keberadaan situs cagar budaya. “Harusnya dirawat bukan sebaliknya dirusak,” pungkasnya.

Andy Djava