Bogot, Pakuan Pos – Pelaksana Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi tahun anggaran 2021 bagi Petani Pemakai Air (P3A) di Kampung Cibeling, Cikaracak, Desa Cinagara, Kecamatan Caringin terkendala pendistribusian bahan – bahan material. Pasalnya, jarak antara ujung akses jalan kendaraan ke lokasi proyek sangat jauh.

“Kendala terbesar yang kami hadapi disini adalah pengangkutan bahan material. Karena lokasi proyek irigasi dari jalan itu jaraknya sangat jauh dan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Bayangkan saja, untuk upah angkut satu sak semen dari jalan ke lokasi proyek itu 30 ribu rupiah. Belum lagi bahan – bahan material lainya”, ungkap Iyus, ketua P3A Bakti Nagara, di Caringin, Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, (19/04/2021)

Perlu diketahui, lokasi proyek irigasi yang tengah dilaksanakan P3A Bakti Nagara, berada di perbukitan kawasan Cibeling, tidak jauh dari obyek wisata air terjun Cikaracak.

Kendala yang sama juga dialami oleh P3A Cisalada, Cigombong. Dimana jarak antara stock file bahan material dengan proyek saluran irigasi yang dikerjakan cukup jauh. Bahkan para pekerja terpaksa harus menaiki jembatan pipa besi saluran air yang melintang di atas ruas jalan tol.

“Ya bagini kondisinya pak. Tempat penyimpanan bahan material dan tempat ngaduk di sebrang sana di wilayah desa ciburuy, sementara pekerjaan disebelah sini. Jadi mau gak mau kami harus menyebrangi jembatan pipa besi saluran air yang melintang diatas jalan tol”, ujar Cecep, ketua P3A Cisalada yang diamini oleh Hata dan Eka.

Para pelaksana program tersebut juga mengeluh atas keterlambatan pengiriman papan informasi kegiatan dari pihak Balai Sumber Daya Air, yang mengakibatkan mereka agak kerepotan karena dikritisi oleh sejumlah lembaga kontrol sosial yang datang ke lokasi.

Namun demikian, semua kendala yang dihadapi tidak menyurutkan semangat para pelaksana program dalam memaksimalkan pekerjaanya, demi kelancaran sarana pendukung yang sangat dibutuhkan khususnya oleh para petani dalam menunjang program ketahanan pangan nasional itu.

“Semua kendala yang kami hadapi di lapangan tidak membuat kami patah arang, bahkan kami anggap sebagai tantangan untuk pemicu agar kami lebih semangat lagi. Terlebih program ini dikucurkan pemerintah demi mensejahterakan masyarakat, khususnya untuk kelancaran aktivitas dan produktivitas para petani”, tandas Wawan, Bendahara P3A Bakti Nagara, Cinagara, Caringin.

Berdasarkan pantauan di lapangan, para pelaksana program tengah menggeber pekerjaan tahap I itu secara maksimal sesuai juklak dan juklis yang telah tetapkan, agar dapat mengejar target progres tahap I yang ditentukan. (Raden)