Bogor, Pakuan pos – Tradisi samenan (acara perayaan kenaikan/kelulusan sekolah-red) yang sudah ada sejak dulu sampai saat ini masih dipertahankan. Banyak sekolah dari mulai jenjang sekolah dasar sampai atas, menggelar acara tersebut.

Sejatinya, setiap kegiatan pasti memerlukan biaya, banyak sekolah baik swasta maupun Negeri yang membagikan pembiayaan tersebut ke wali murid. Tentu saja tidak semua orang tua sanggup, ada yang setuju dan ada juga yang memang keberatan.

Menyikapi hal itu, Tokoh pemuda kabupaten Bogor, Reza Pahlevi, sangat menyayangkan jika iuran untuk biaya samenan memberatkan orang tua. Dia mengatakan perlu ada satgas sekolah yang mengawasi setiap kebijakan sekolah, sehingga pungutan dalam bentuk apapun bisa di awasi baik jenis pungutannya ataupun penggunaanya.

“Jika bagi pelajar ada Satgas pelajar, yang mengawasi setiap kegiatan siswa, kalau untuk sekolah mengapa tidak dibentuk saja Satgas sekolah, agar setiap kebijakannya ikut juga diawasi,” Tega Reza.

Kalau untuk samenan sendiri. Sambung dia, jika memang memberatkan orang tua, tidak dilaksanakanpun tak jadi soal, sebab jika dipaksakan, khawatir akan berakibat pada prasangka buruk dan menghadirkan image negatif pada sekolah itu sendiri.

“Samenan tidak berpengaruh apa-apa pada capaian pendidikan, kalau memang akan jadi persolan lebih baik jangan di adakan saja,” tandasnya. (Abdan)