Bogor, Pakuan Pos – Sejarah bangsa ini mencatat bahwa tanpa orang-orang yang berjuang tanpa pamrih, kemerdekaan mustahil diperoleh. Merekalah para pahlawan, yang pada setiap tanggal 10 November kita wajib mengheningkan cipta meskipun sejenak demi mengenang jasa mereka.

Sebagai generasi penerus bangsa, kita memang harus merasa bangga dengan perjuangan yang telah dilakukan oleh para pahlawan yang sudah mati-matian membela negara kita tercinta ini.

Kemerdekaan selayaknya juga digunakan untuk mengenang para pejuang kemerdekaan yang ikut berjuang demi negeri ini. Tak semua tokoh pejuang terkenal dan masuk daftar “Pahlawan Nasional”. Beberapa dari mereka bahkan tanpa gelar.

Demikian dikatakan R. Andi Suwandi SY, anak dari seorang pejuang kemerdekaan. Ayahnya, R.HM. Syamsudin, merupakan salah seorang tokoh pejuang kemerdekaan.

“Pada masa perjuangan, dulu ayah saya sering menceritakan dimana pada masa itu berjuang dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, tidak mudah untuk meraihnya. Waktu itu, ayah saya di pasukan Siliwangi, selain ikut berperang juga melakukan pengawalan terhadap Presiden Soekarno,” kata R. Andi Suwandi SY,  Minggu (16/1/2022)

Selain tak bergelar pahlawan nasional, lanjutnya, beberapa tokoh pejuang bahkan tak banyak dikisahkan. Meski demikian, bangsa ini tidak boleh menafikkan peran mereka.

“Tanpa atau dengan gelar, perjuangan mereka dalam memerdekakan Indonesia tetap harus diapresiasi dan diteladani,” ujar Andy Djava panggilan akrabnya.

Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, jasa-jasa para pejuang kemerdekaan menjadi poin penting yang tak boleh dilupakan begitu Saja. Menurutnya, peran mereka (pejuang-red), bagi bangsa ini amatlah besar.

“Presiden Indonesia pertama, Ir Soekarno pernah menyebutkan istilah Jas Merah: ‘jangan sekali-kali melupakan sejarah’ untuk memberikan penghargaan tertinggi kepada mereka para pejuang kemerdekaan,” pungkasnya.***