Cigombong, Pakuan Pos – Pusat jajanan dan tajil untuk berbuka puasa yang diselenggarakan warga perumahan villa Mutiara Lido Cigombong selama bulan Suci Ramadhan melanggar protokol kesehatan covid – 19. Selain memicu Kerumunan massa yang sangat banyak hingga tidak berjarak, hampir seluruh pengunjung yang datang serta para pedagang di sana tidak menggunakan masker.

Berdasarkan pantauan di lokasi, tidak ditemukan perangkat cuci tangan atau handsanitizer, spanduk atau banner himbauan tentang pencegahan dan penyebaran Covid – 19. Menjelang waktu berbuka puasa, pusat jajanan dan tajil itu dipenuhi ratusan masyarakat. Ada yang datang berjalan kaki, dan banyak juga yang datang dengan membawa kendaraan. Namun, sebagian besar pengunjung yang datang, para pedagang serta warga setempat yang diduga sebagai panitia tidak mengindahkan protokol kesehatan covid – 19. Tidak mengenakan masker. Bahkan, saat berbuka puasa tiba, tidak sedikit pengunjung yang berkerumun di area taman sambil berbuka puasa bersama tanpa menjaga jarak, seolah wabah covid – 19 itu tidak ada.

Saat dikonfirmasi, Mulyana, Ketua RW 05 Villa Mutiara Lido, Desa Cigombong mengatakan bahwa ketua panitia kegiatan tersebut sedang ke Jakarta.
“Kebetulan ketua panitianya sedang ke Jakarta. Jadi besok aja bapak – bapak kesini lagi”, kata Mulyana saat dijumpai di tengah kerumunan masa di lokasi pusat jajanan dan tajil, Senin (26/04/2021) petang.

Hingga berita ini diturunkan, kepala Desa Cigombong Heri Hendrawan selaku ketua Satgas Penanggulangan dan Pencegahan Covid – 19 Tingkat Desa, serta pihak Tripika Kecamatan Cigombong belum bisa dimintai keterangan.

Dilansir dalam pemberitaan Sindonews.com, kasus covid – 19 di India saat ini tidak terbendung, bahkan banyak yang menyebut telah terjadi ‘tsunami Covid-19’ di sana. Salah satu penyebabnya karena masyarakat lengah sebab merasa aman setelah divaksinasi covid – 19.

Ketua Bidang Komunikasi Publik Satuan Tugas Covid – 19 Hery Trianto pun mengingatkan agar masyarakat tetap hati-hati jangan sampai terjadi euforia vaksinasi Covid-19. “Jadi euforia vaksin ini memang dari awal sudah menjadi kekhawatiran bagi kami. Karena orang berharap bahwa yang sudah divaksin bisa aman,” ungkapnya dalam keterangannya, Senin (26/4/2021).

Bahkan, kata Hery, saat ini kepercayaan diri masyarakat setelah vaksinasi sangat tinggi seperti halnya di India. ” Yang terjadi di India saat ini sebagian juga sudah terjadi di Indonesia,” katanya. (Raden)