Pakuan pos – Poros Jakarta New York teriak Anti China dgn bumbu Komunisme VS Poros Jakarta Peking teriak Anti Khilafah untuk membungkus Anti Arab nya, mereka saling bertarung atas kepentingan Dominasi nya di Indonesia. Radikalis dan Ketidak adilan menjadi wadah sajian nya.

(Di akhir, yang di tuduh Pro Khilafah dan yang di tuduh Pro Komunis, duduk bersama Makan Tumpeng bernama APBN dengan alasan demi persatuan)

Pendekatan KEKUASAAN vs Pendekatan AGAMA, jika tanpa Agenda Tersembunyi, seharusnya Pendekatan AGAMA itu wujud Ketuhanan Yang Maha Esa bagi setiap Manusia Indonesia, Sehingga KEKUASAAN menciptakan Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. Nasionalisme Kebangsaan Indonesia berbuah Persatuan Indonesia. Mendapati lah Ruh Ideologi Politik PANCASILA itu ada di dalam Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan, sehingga, ikhtiar Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia menemukan Jalan nya.

Ketika Ber_Kekuasaan tidak menciptakan KEADILAN dan Ber_AGAMA tidak mengakibatkan KEDAMAIAN, bertemu dalam satu wilayah Kepentingan/Menjadikan KEGADUHAN. Dialektika politik merubah Bangsa Indonesia menjadi Bangsa CEBONG KAMPRET, Padahal, Bangsa kita Jauh Lebih Beradab dengan Akar Budaya sebagai Jatidiri Bangsa.

Maka,….
Pada fase selanjutnya, kesadaran kolektif Kemasyarakatan Bangsa Indonesia harus Kembali kepada AKAR BUDAYA BANGSA INDONESIA sebagai BANGSA NUSANTARA.

Oleh: Urip Haryanto
Alumni LEMHANNAS RI 2018