” Politik Damai ” di Tanah Laworo

0
513

Muna Barat (Sultra), News Warta Publik – TAHAPAN demi tahapan menuju pemilu 2019 telah dilalui. Parpol, KPU, Bawaslu dan lembaga lainnya di negeri ini, sudah bekerja extra keras untuk suksesnya pemilu 2019. Apapun hasilnya, itulah yang terbaik dalam pesta demokrasi kita.

Sudah rahasia umum kalau bicara politik selalu ada dinamikanya. Apalagi momentum pilcaleg dan pemilihan presiden, jelas akan ramai dengan dinamika. Menyebut dinamika selalu bersinggungan dengan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Nah, kalau dinamika menyangkut kamtibmas harus terukur. Sebab kalau ini tak terukur akan memicu masalah yang serius.

Dinamika politik dalam kontestasi pemilu 2019, kita “lokalisasi” dulu untuk Kabupaten Muna Barat. Situasi politik di tanah Laworo (ibukota Kab. Mubar) menarik perhatian dan mengundang rasa penasaran publik. Pertanyaanya: Apakah dinamika pilcaleg persis dengan dinamika saat pilbup Mubar tahun 2017 lalu? Biasa saja atau malah bertambah? Semuanya masih tanda tanya.

Belajar dari masa lalu

Saat pilbup Mubar 2017 silam, banyak kalangan memperkirakan hajatan demokrasi perdana di Mubar rawan konflik. Tapi faktanya, jalannya pilbup Mubar berjalan lancar, aman dan damai. Ini artinya masyarakat sudah menyadari, bahwa kegaduhan, perselisihan hanya merusak tatanan kehidupan bermasyarakat. Masyarakat sudah paham bahwa hidup harmonis dan saling menyayangi adalah yang terbaik.

Propaganda politik dengan berbagai kemasan tak serta merta menggiring opini warga untuk latah. Warga tahu iven politik cuma sesaat. Sementara hidup dalam kedamaian dengan berpegang teguh pada norma-norma, membuat hidup bermakna dan dirahmati oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Ajaran mulia dari para leluhur masih terpatri di jiwa-jiwa masyarakat Mubar. Budaya saling menghargai, saling menjaga, saling menghormati, saling menyayangi dan lainnya masih kental dan disampaikan secara turun-temurun kepada anak-cucu. Sehingga prediksi pilbup Mubar rawan konflik tidak terjadi. Dan momen pilgub Sultra baru-baru ini berjalan tanpa gesekan.

Integritas Penyelenggara

Suksesi politik pada pilbup Mubar tahun 2017 dan pilgub Sultra tahun 2018 adalah sebuah torehan prestasi buat lembaga penyelenggara pemilu. Dari sudut pandang stabilitas politik, jika kinerja dan integritas penyelenggara pemilu tidak baik, maka jelas bakal berimbas pada instabilitas.

Karenanya, peran penyelenggara pemilu sangat krusial. Sukses atau tidaknya hajatan demokrasi sebagian ditentukan oleh penyelenggara. Atas keberhasilan mereka itu kita patut apresiasi. Selanjutnya, masyarakat harus memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggara khususnya di Kabupaten Muna Barat. Semata-mata tujuannya ialah pesta demokrasi di Mubar berjalan damai. Pilihan politik boleh beda, tapi kedamaian tetap utuh. Kalaupun ada riak, harus dimaknai sebagai bagian dari seni berkompetisi.

Pada prinsipnya, setiap hajatan demokrasi, kita tak boleh larut dalam hiruk pikuk politik. Semua elemen memiliki pandangan yang satu: Kedamaian dan ketentraman hidup masyarakat adalah segalanya. Berkompetisi adalah hak konstitusional setiap warga negara. Dan suasana aman, tertib dan damai adalah kewajiban kita semua untuk menjaganya. [ Red ]

 

Penulis: La Ode Biku
News Warta Publik

Ilustrasi google