Cigombong, Pakuan pos – Bencana datang tidak terduga, perlu kesiapan sedari dini. Selain penanggulangan, tak kalah penting pencegahan bencana perlu dikuatkan sejak awal. Sadar akan hal tersebut, Pemerintah kecamatan (Pemcam) Cigombong, kabupaten Bogor, Jawa barat membetuk desa-desa tangguh bencana.

Berlokasi di Taman Tehnologi Pertanian (TTP) desa Tugu Jaya, (26 – 28/11) kegiatan pembentukan desa tangguh bencana tersebut berlangsung. Dengan peserta 20 orang, acara pembukaannya dihadiri langsung oleh Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Cigombong, danramil Ramil, Kapolsek Cijeruk, Kepala Seksi Kesiap siagaan BPBD Kabupaten Bogor, Pjs Kades Tugu Jaya, Ketua BPD Tugu Jaya, Kepala Seksi PKM Cigombong, dengan narasumber dari BPBD Kabupaten Bogor.

Sekcam Cigombong, Asep Sudrajat memaparkan, desa Tangguh Bencana adalah desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana. Desa itu juga harus mampu memulihkan diri dengan cepat dari berbagai dampak bencana. Sebuah desa, dapat disebut mempunyai ketangguhan terhadap bencana ketika desa tersebut memiliki kemampuan mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisasikan dirinya, dengan segenap sumber daya yang dimilikinya.

“Untuk mengurangi kerentanan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi resiko bencana. Menjadi desa seperti ini tentu saja butuh proses.Karenanya pemerintah mengembangkan desa yang masyarakatnya mampu selalu siap-siaga menghadapi segala kemungkinan bencana. Warga desa diharapkan mampu mengkaji, menganalisa, menangani, memantu, mengevaluasi dan mengurangi resiko-resiko bencana yang ada di wilayah mereka, dengan memanfaatkan sumber daya lokal,” beber Asep. Kamis, (28/11/2019).

Dia juga mengharapkan, hasil dari pembentukan tersebut, peserta bisa melindungi masyarakat di kawasan rawan bahaya dari dampak-dampak merugikan bencana. Meningkatkan peran serta masyarakat, khususnya kelompok rentan, dalam pengelolaan sumber daya untuk mengurangi risiko bencana.

“Selain point tersebut diharapkan peserta juga bisa meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya dan pemeliharaan kearifan lokal. Yang pasti sangat diharapakan bisa meningkatkan kapasitas pemerintah dalam memberikan dukungan sumber daya dan teknis, mudah – mudahan tahun depan bisa dilaksanakan di 8 desa lainya” tutup dia. (Abdan)