Bogor, News Warta Publik– Pembangunan rel ganda (double track) oleh PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) di Kampung Bojongkiharib, RT 01/07, Desa Watesjaya membuat pengguna jalan cemas. Sebab, jika ditarik garis lurus, maka diduga kuat jalur alternatif milik Pemdes Watesjaya akan terkikis. Padahal, setiap hari ratusan anak sekolah dan masyarakat kerap menggunakan jalan tersebut, karena bisa menghemat waktu.
”Lahan yang digunakan memang milik PT KAI, namun selama ini digunakan warga sebagai jalan alternatif untuk mencapai jalan raya yang mungkin nanti terkena bangunan double track selebar 4 meter dan panjang 12 meter,” kata warga sekitar, Farid.
Mungkin, sambung dia, akan ada pembebasan ke lahan adat milik warga atau ada solusi lain. ”Tapi sampai sekarang belum pernah ada sosialisasi terkait pembebasan lahan milik warga untuk jalan,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Camat Cigombong, Basrowi, mengaku tidak tahu jika ada jalan yang bakal digunakan pembangunan double track. ”Jalannya saja tidak hafal, mungkin warga tidak melapor. Selain itu kewenangan PT KAI, bukan kewenangan kecamatan,” tuturnya.
Senada, ketidaktahuan dilontarkan Divisi Pengadaan Lahan Pembangunan Double Track PT KAI, Karyono. Pihaknya bahkan menyarankan untuk menghubungi humas.[ Red ]
News Warta Publik