Sukabumi, Pakuan Pos – ’’Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangakan dunia.’’ (Ir Soekarno) .
Pemuda saat ini menjadi bahan perbincangan di semua kalangan masyarakat, yang mana berkaitan dengan perannya sebagai generasi penerus bangsa. Pemuda juga digambarkan sebagai seseorang yang memiliki semangat tinggi.

Pemuda sebagai manusia yang masih memiliki idealisme dan kecakapan dalam menentukan semangat pembangunan haruslah berada diruang penyeimbang yang dapat menjawab tantangan yang akan dihadapi ke depan.

Demikian dikatakan Ela Nurlaela sekretaris paguyuban warga Mitra usaha bersama (Pamiarsa) di sela kegiatan diskusi bersama jajaran pengurus paguyuban di Kampung Cirangkong RT 017/007, Desa Makasari, kecamatan Kalapanunggal, kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Selasa, (14/9/2021) malam.

“Pemuda sebagai agent of change dan agent controlling dalam sebuah perubahan tentu pemuda harus menjadi solusi ketika dihadapkan dengan sebuah tantangan,” Ujar Ela.

Menyambut sebuah perubahan. Lanjut Ela, peran aktif pemuda memang selalu diharapkan tak terkecuali dalam proses pembangunan di desa. “Dalam berkegiatan apapun itu, dibutuhkan konsistensi, semangat tidak mudah menyerah dan harus menjadi pelopor itu semua tentunya butuh kesabaran,” Lanjutnya.

Paguyuban warga Mitra usaha bersama (Pamiarsa) adalah sebuah perkumpulan/komunitas yang didirikan pada tanggal 27 Oktober 2020 di kampung Cirangkong RT 017/007, Desa Makasari, kecamatan Kalapanunggal, kabupaten Sukabumi, yang mempunyai tagline ‘Mitra usaha bersama’. Yang di dalamnya terdapat para Pemuda yang mempunyai visi misi yang sama untuk menggali potensi sesuai bidangnya masing-masing dan berperan serta dalam pembangunan khususnya di kampung Cirangkong, umumnya desa Makasari.

“Alhamdulillah bulan depan Pamiarsa genap berusia satu tahun, banyak perkembangan positif dan kemajuan tapi jangan merasa puas di situ, karena masih banyak PR yang harus kita benahi terus berkarya semampu kita, InsyaAllah akan berbuah manis,” Kata Ela.

Ditempat yang sama, bendahara paguyuban, Ujang Yusuf menyampaikan beberapa program dan terobosan kedepannya. Diri-Nya sepakat dengan apa yang disampaikan oleh sekretaris. “Mudah-mudahan apa yang sedang kita jalankan ini diberikan kemudahan, kelancaran, dan terus menjalin kemitraan, intinya belajar dan terus belajar, ” Tukas Ucut panggilan akrabnya.

Diskusi yang digelar di kediaman bendahara Pamiarsa tersebut, dalam suasana penuh kehangatan dan kebersamaan. Diantara peserta diskusi, saling mengisi dengan saran, ide, dan masukan demi kemajuan paguyuban. Selepas acara yang dimulai sekira pukul 19.00 – 21.00 wib itu, dilanjutkan dengan melihat aneka budi daya di workshop Pamiarsa yang lokasinya tidak jauh dari lokasi diskusi.

Di workshop, terdapat beberapa budi daya. Dari budi daya ikan lobster air tawar, ikan hias, ternak kelinci dan juga aneka macam tanaman hias serta bibit buah-buahan. Kehadiran Pamiarsa mendapat respon positif dari warga sekitar, tidak terkecuali dari kepala Desa Makasari, Rina Nuraeni yang juga merupakan dewan pembina di Pamiarsa.

Tidak hanya mensupport, bahkan diri-Nya beserta jajarannya langsung menyempatkan waktunya untuk berkunjung melihat langsung kegiatan dan terlibat perbincangan dengan jajaran pengurus Pamiarsa beberapa waktu yang lalu.

“Kunjungan ibu kepala desa Makasari, ibu Rina, jadi pemicu semangat buat kami untuk terus bergerak dan berkarya,” Pungkas Ucut.

Sebagai tambahan informasi, paguyuban warga Mitra usaha bersama (Pamiarsa) pernah dikunjungi langsung oleh ketua Dekranasda kabupaten Sukabumi, ibu Yani Marwan yang merupakan istri Bupati Sukabumi, Tika Iyos Somantri, istri wakil Bupati Sukabumi, dan dewan Penasihat Pamiarsa Hj. Eti Sumiati, mereka datang bersama jajarannya. Melihat langsung kegiatan, dan berkesempatan membeli beberapa produk makanan olahan dan bibit tanaman buah. (Adj)