Pakuan pos – Jiwaku memanjat tebing sunyi mencari celah dari gelak tawa dunia seperti air meresap-resap
tiada mampu membendungnya

Jiwa kecilku
tak henti bernada
terus melesat
menyempurna pada keagungan-Nya

Aku mengira inilah jalan cahaya
dibendung tak limbung
diterjang tak karam

Jalan cahaya ada dalam rahasia
memanjat sulbi-sulbi jiwa
yang menanam biji bunga seroja

Jalan itu jalan sunyi, menulusi lorong yang hening, gelap tak bercahaya, berhenti sejenak di persimpangan kata, tak ada yang mampu menyamai
yang paling tiada, kecuali
yang paling ada
Karena yang paling ada
ialah yang paling tiada
ia tak berawal
tak berakhir
Yang tiada hakekatnya adalah yang Maha Ada.

Semua ini sebenarnya tidak ada, atas kehendak-Nya segalanya diadakan oleh yang Maha Ada

Jalan ini adalah jalan sunyi, berlabuh pada titian cahaya
Jalan untuk penerang rahasia, yang Ada dan Tiada.
Yang tiada sebenarnya itu ada
Jiwaku menelusuri jalan sunyi, berharap bertemu cahaya Ilahi

Penyair pejalan sunyi
Ki alit pranakarya