Bogor, News Warta Publik – Aksi budaya Festival Tunggul Kawung yang dilaksanakan pada hari Rabu (19/12/2018) di Gedung Kemuning Gading, Komplek Balaikota Bogor. Acara tersebut merupakan gagasan dari Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kota Bogor (DK3B) yang secara khusus mengangkat bentuk kompetisi alat musik tabuh (membranophone), yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran membran, kulit atau selaput.

Wakil Ketua Bidang Kesenian di Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kota Bogor Sanusi, mengatakan bahwa penyaji diajak untuk mengolah secara kreatif unsur bunyi khas dari alat musik tabuh atau tepuk yang dikreasikan dengan gerak atau kareografi yang atraktif.

Bentuk kompetisi inilah yang menjadi ciri khas dari Festival Tunggul Kawung Ethnic Drum Festival 2018, yang menjadi event kompetisi alat musik membranophone satu-satunya dari Kota Bogor untuk kekayaan musik etnik nusantara. Kata Sanusi, bahwa acara tersebut juga didukung Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor.

“Seluruh peserta menampilkan garapan alat musik tabuh sesuai ciri khas wilayah masing-masing, dengan begitu, gambaran kekayaan alat musik tepuk etnik akan makin terlihat dan beragam, sehingga Festival Tunggul Kawung tidak hanya menjadi aksi budaya yang menghibur, tetapi juga gambaran betapa kayanya ragam budaya alat musik membranophone di nusantara yang perlu kita berdayakan,” ujarnya.

Ame