Jakarta, Pakuan Pos – 77 Tahun Indonesia telah Merdeka dari Kolonialisme Gaya Lama, saya akan mereview apa saja yang telah di bangun Diawal Periode Pak Karno 20 tahun berkuasa ditambah 32 tahun rezim orde baru plus 25 tahun era Reformasi. Jadi kita review apa yang telah di hasilkan oleh 7 pemimpin pencapaiannya secara terakumulasi, Ucapnya di Jakarta, Pada Sabtu, (20/8).

Ketua Umum DPP Barisan Pemuda Nusantara (BAPERA) ini Menyampaikan, “Dalam 77 tahun usia Indonesia apakah Nusantara yang kaya dengan SDM ini dan lokasinya sangat strategis sudah menjadi negara Makmur, negara paling berpengaruh, menjadi super power atau masih jadi negara berkembang, masih jauh jarak antara orang kaya dan orang miskin.

Masih belum bisa memproduksi kebutuhan utama dalam negerinya, masih berhutang konsumtif, masih bergantung dengan negara lain untuk pemenuhan kebutuhan utama, masih sedikit hasil karya kelas Dunia, masih mengikuti teknologi buatan negara lain, jarang dikunjungi pemimpin besar dunia. Ini bukan Kritik tapi inilah masukan solutif. Kami Barisan Pemuda Nusantara (BAPERA) tidak akan pernah lelah memberikan masukan positif untuk bangsa dan negeri ini, cetus Mantan Ketum DPP KNPI ini.

Kita Review perolehan terdekat 10 tahun ini saja, dimana dalam 10 tahun dibandingkan dengan kerja Tiongkok dibawah Xi Jin Ping yang baru menjabat Presiden Tiongkok sejak  tahun 2013 alias belum  genap 10 tahun yang langsung menempatkan posisinya menjadi pemain dunia dan mampu menantang negara Super Power. Padahal Xi Jin Ping Mengelola 1,5 Miliar Penduduk yang jauh lebih banyak dari Indonesia dan pastinya lebih sulit mengaturnya, kok dia bisa? apa yang salah dengan Indonesia ? Negara kita lebih dulu merdeka, Indonesia itu Seniornya Tiongkok, Belt Road Initiative (BRI) itu buah fikir Soekarno yang dimodifikasi.

Fahd Menambahkan, Kita Review KPI era Reformasi ini kalau berhasil kita lanjutkan kalau gagal kita ganti, jadi kita akan lihat data lainnya, data indikator suksesnya sebuah pemerintahan, sehatnya sebuah bangsa dan makmurnya sebuah negara.

Pemilik Rumah Sakit Citra A Rafiq memberikan data yang mengejutkan. Saat ini per tahun 140 KG/orang Indonesia makan nasi. Dan ini bisa menderita sakit gula semua penduduk kalo hal itu malah ditingkatkan makan karbo naik hingga 140 KG per orang. Karena 140 KG angka terbesar di Dunia, yang sehat 80 KG per tahun per orang, ujarnya.  Makanya sangat wajar penyakit diabetes sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia dan ini harus segera diantisipasi pemerintah secepatnya.

Beliau menambahkan lagi, 19,5 juta kasus diabetes dan diprediksi meningkat jadi 28,6 juta pada 2045. Diabetes lebih mematikan dari pada covid-19. Indonesia menjadi salah satu negara kasus diabetes tertinggi di dunia. Menurut data International Diabetes Federation (IDF) 2021, saat ini Indonesia menempati posisi kelima dalam daftar.  Diabetes bertanggung jawab atas 6,7 juta kematian pada 2021 atau 1 orang setiap 5 detik, ini lebih bahaya dari Covid-19. Artinya masyarakat Indonesia belum sehat.

Kita lihat lagi data selanjutnya, Kita ke Susu, konsumsi masyarakat Indonesia mengkonsumsi susu 16 liter/orang/tahun. Eropa barat 150 liter/Orang/tahun, Amerika 120 liter, Singapura 45 Liter, Malaysia 36 liter/Orang/Liter dua kali lipat Indonesia.

Konsumsi buah dan sayur masyarakat Indonesia setahun hanya 34,5 kg/kapita/tahun. WHO menganjurkan konsumsi buah harus mencapai 75 Kilogram/Kapita/Tahun. Standar yang dikatakan sehat adalah 91,25 KG/Kapita/Tahun.

Konsumsi Listrik per kapita masyarakat Indonesia 1.100 kwh, negara dikatakan negara maju jika konsumsi listriknya 4000 Kwh percapita. Saat ini penyediaan kebutuhan listrik Indonesia baru mencapai 74 Giga watt yang dihasilkan dan baru dikatakan negara maju minimum naik ke 300 Giga watt.

Pengguna Internet baru 82 juta manusia Indonesia, dimana keterjangkauan Internet baru menjangkau 60% wilayah, 82 juta baru menjangkau 30% populasi. Untuk dikatakan negara negara maju, jangkauan internetnya adalah 100% dan penggunanya diatas 80% baru dikatakan negara maju, Malaysia itu sudah 90% pencapaian wilayahnya dan 80 persen pengguna Internet, filipina 60% pencapaian wilayahnya, India yang jauh lebih besar dari Indonesia 60% wilayah.

Hikmah apa yang sudah kita dapat dari Informasi semua ini, Sudahkah Indonesia menjadi negara maju dari fasilitas negaranya, Sudahkah Indonesia menjadi sehat warganya, Sudahkah Indonesia menjadi bahagia bangsanya (Seperti yang ada di Stanza kedua lagu Indonesia Raya). Kalau belum, mau berubah?atau masih sama seperti sekarang. Pemuda harus segera bangkit dari tidur panjang, persaingan kedepan sangat ketat.

Rakyat Indonesia Sangat mengharapkan Indonesia wajib berbenah dan terus mengejar ketertinggalan tersebut. Apapun itu Sahabat Dirgahayu Indonesia Ke 77. Merdeka!!!, tutup Ketua Bidang Ormas DPP Partai Golkar. (Asw)