Bogor, Pakuan pos – Ramainya pasar tanaman hias biasanya dibarengi atau di ikuti dengan event – event pameran atau kontes tanaman hias. Kontes tanaman hias sudah lazim digelar diberbagai kota. Biasanya kontes tanaman digelar setahun atau enam bulan sekali. Namun di Puncak Bogor, pencinta tanaman hias, membuat kontes tanaman hias setiap bulan.

Materi tanaman yang dikonteskan tidak seperti kontes – kontes pada umumnya yang hanya terdiri dari satu atau dua jenis tanaman. Pada kontes yang digelar setiap bulan ini, kontes menampilkan berbagai jenis tanaman. Dari mulai jenis Anthurium, Aglonema, Sansivira, Caladium, Pilodendron. Sukulen dan lain lain.

Kepada Pakuan pos Ketua Panitia acara, Sunyoto, mengatakan, Kontes tanaman hias di kemas dalam kegiatan silaturahmi dan memberikan ruang berekspresi bagi penggemar tanaman hias menengah ke bawah.

“Acara Kontes kita gelar rutin sebulan sekali. Dan ini satu-satunya kontes yang digelar rutin bulanan dalam satu tempat. Rata – rata kan 6 atau 1 tahun sekali. Dan acara kita kemas dalam kegiatan silahturahmi pencinta tanaman hias,” ungkapnya.

Sunyoto mengatakan, dengan adanya kontes bulanan di pinggiran ini, maka pencinta tanaman hias pinggiran mendapat ruang untuk menampilkan tanaman hias yang dirawatnya.

“Kontes ini salah satu tujuannya adalah memberi ruang bagi pencinta tanaman hias untuk menampilkan tanaman yang dirawatnya. Ini bersifat lokal, sehingga para pemula pun bisa mengikuti kontes ini. Pelaksanaannya sangat sederhana dan berbagai jenis tanaman kita konteskan,” kata Sunyoto.

Dirinya berharap, daerah – daerah lain juga bisa menggelar kontes seperti ini. Jika ini bisa dilakukan rutin diberbagai daerah, maka menurut Sunyoto, animo masyarakat untuk memelihara dan merawat tanaman hias akan semakin meningkat.

“Jika kontes seperti ini bisa rutin di gelar di tempat – tempat lain, maka dampaknya akan sangat luar biasa bagi perkembangan tanaman hias dan dampak ekonomi ikutannya. Pesertanyapun tidak harus sampai ratusan. Karena bersifat lokal. Kecuali nanti yang kita gelar per enam bulan. Kalau ini reguler atau kita sebut Latihan Bersama ( Patner),” ujarnya.

Salah satu peserta Kontes dari Ciawi, Iyus Rahman mengatakan, salut dengan keberanian panitia menggelar acara yang rasanya memakan biaya tinggi ini. ” Saya salut dengan panitia yang berani menggelar acara seperti ini. Ada silahturahmi nya, ada Kontes nya, ada Bursanya. Sangat Inovatif dan berani mengambil resiko pembiayaan. Dan ini sudah berjalan yang ke 5. Luar biasa, dan dari pengamatan saya, tempat – tempat lain sangat memungkinkan juga untuk bisa menggelar hal sama guna menjaga eksistensi tanaman hias di Indonesia,” katanya.

Selain Silahturahmi dan Kontes, acara yang di gelar kemarin tersebut, Rabu, (04/11/2020) diikuti juga dengan Bursa jual belinya. Ada 3 stand jual beli yang meramaikan acara yang di gelar hanya sehari ini. Ada dari produsen pupuk organik Komsah dari Klaten, Dos Bros dari Depok dan pembuat media tanam warga sekitar.

Meski hanya bersifat lokal, hasil penjualan produknya terbilang lumayan. Setidaknya itu diakui oleh Prapto, pemilik stand pupuk organik Komsah dan Joe Prabowo, pemilik stand media tanam Dos Bros.

Kontes tanaman yang di inisiasi oleh Rumpun Hijau Institute ini sudah berjalan yang ke lima. Peserta kontes berasal dari wilayah Bogor Raya, Depok dan Tangerang. (Adj)