Agar Kota Ambon Lebih Apik, Latupono Desak Walikota Louhenapessy Intensifkan Penertibkan Parkir Liar

0
493

Hasan Latupono

 

Ambon, News Warata PublikPenertiban kenderaan pada ruas-ruas jalan tertentu di Kota Ambon sudah lama diundangkan didalam Peraturan Daerah dan oleh karena itu maka langkah-langkah penertibannya bahkan sudah mulai dilakukan sejak beberapa tahun lalu setelah dilakukan sosialisasi dalam selang waktu cukup. Kalau sekarang benar masih ada pihak-pihak yang berkeberatan terhadap langkah-langkah penertiban yang dilakukan oleh pihak Dinas Perhubungan, itu berarti orang-orang itu tidak menghendaki Kota Ambon menjadi lebih baik, dan oleh karena itu tidak perlu diperhatikan. Sebab tingkat kepadatan lalu-lintas angkutan dalam Kota Ambon sudah tergolong sangat tinggi sehingga menimbulkan kesemrawutan di mana-mana, dan dapat dipastikan, tidak seorang pun warga Kota Ambon menginginkan kesemrawutan. Asal saja langkah-langkah penertiban itu dilakukan tanpa melangkahi kaidah-kaidah yang tetah diatur dalam Perda, dan diterapkan secara merata bagi barang siapa saja tanpa pandang-bulu atau dengan kata lain tak perlu melihat seseorang dengan mempertimbangkan kelas sosial entah pangkat, jabatan atau pun status sosial lainnya.

Komentar ini dikemukakan Hasan Latupono alias Kop-Jen, salah seorang tokoh masyarakat di Kompleks Perumahan Pemda Maluku di Kapahaha Pandan Kesturi Ambon. Ditemui dikediamannya sore hari Senin (1/10) lalu, kepada media ini lelaki paruh-baya asal Negeri Pelauw Pulau Haruku ini mengaku mendukung langkah-langkah penertiban parkir kenderaan oleh Dinas Perhubungan Kota Ambon, yang akhir-akhir ini semakin digencarkan. Hal ini menurut dia merupakan indikasi betapa konsistennya seorang Walikota Richard Louhenapessy terkait dengan obsesinya ingin mewujudkan Kota Ambon yang Bersih, Indah dan Rapih.

Pemilik salah satu unit-usaha Pakaian Jadi di Kompleks Pasar di Pertokoan Pantai Mardika ini pun mengaku tak heran, karena menurut dia, Walikota Richard yang disapanya dengan “Bung Ris” sebagai anak-negeri tentu tidak ingin membiarkan Kota Ambon terus dililit kesemrawutan, apalagi akhir-akhir ini arus kunjungan orang yang datang dari luar cendrung mengalami peningkatan baik untuk melakukan kunjungan wisata mau pun dalam rangka kepentingan bisnis. Sebagai contoh, kata dia, para turis atau wisatawan, baik wisatawan asing dari luar negeri atau pun wisatawan domestik dari daerah-daerah lain atau kota-kota lain, tentu menginginkan akses cepat mendatangi tempat-tempat wisata, demikian pula para pebisnis tentu saja tidak ingin terbuang waktunya gara-gara terjebak kemacetan ketika ingin menemui relasinya atau mengurusi hal-hal yang bertalian dengan kepentingan bisnisnya.

Lebih lanjut Pedangdut paruh-baya bersuara merdu ini mengatakan, karena prihatin menyaksikan Kondisi Kota Ambon yang terasa makin semrawut dirinya tak jarang sengaja meluangkan waktu  memantau arus lalu-lintas angkutan orang dan barang terutama pada jalan-jalan utama, bahkan kerapkali dilakukan dengan berjalan tanpa menggunakan kenderaan. Berulangkali pernah disaksikannya sendiri terjadi kemacetan panjang kenderaan roda-empat nyaris tak bisa bergerak maju mulai dari Jln A.Y. Patty di depan Gedung Pus-KUD sampai simpang-tiga pada turunan Jln Jenderal Sudirman di depan Gapura Negeri Batumerah. Kemacetan yang sama sering terjadi pula dari arus-balik Jln Jenderal Sudirman melalui Jln Rijali di Belakang-Soya sampai simpang-tiga tak jauh dari Kantor DPRD Kota Ambon menuju Polda Maluku dan belok-kanan ke arah Manise-Hotel. Salah satu penyebab kemacetan ini menurut Kop-Jen antara lain pada ruas-jalan dua-arah di Jln A.Y. Patty adalah gara-gara penumpukan parkir kenderaan pada sisi-kiri jalan, padahal lebar badan jalan nampak sudah tidak cukup lagi untuk menampung kenderaan-kenderaan yang parkir. Di Jln A.M. Sangaji, katanya lagi, sangat sering orang memarkir kenderaan roda-empat di luar ruang-parkir di sisi-kiri jalan, begitu pula di Jln Sam Ratulangi.

Kondisi seperti ini bila tidak dilakukan penertiban yang intensif tentu kesemrawutan Kota Ambon bukan saja sampai kapan pun tak bisa diurai, melainkan makin hari malah akan menjadi lebih kronis. Apalagi kesadaran masyarakat Kota Ambon dalam berlalu-lintas nampaknya masih rendah,  lebar badan-jalan tidak pernah bertambah sedangkan sebaliknya jumlah kenderaan yang berseliweran di jalanan baik roda-dua mau pun roda-empat terus mengalami peningkatan tajam dari waktu ke waktu.

Oleh karena itu dia mendesak Walikota Louhenapessy memerintahkan jajarannya pada Dinas Perhubungan Kota Ambon agar lebih menggencarkan langkah-langkah penertiban Parkir-Liar Kenderaan di jalan-jalan baik roda-empat mau pun roda-dua bukan saja pada ruas-ruas jalan utama seperti Jln A.Y. Patty dan Jln Sam Ratulangi melainkan hendaknya juga pada ruas-ruas jalan penunjang misalnya Jln Sultan Babullah di Waihaong dan Jln Rijali di Belakang Soya. Adanya protes atau kritikan segelintir orang tidak usah dihiraukan asal saja langkah-langkah penertiban itu dilakukan sesuai ketentuan dan diberlakukan secara merata merata bagi barang siapa saja yang terbukti melanggar tanpa membedakan status sosial.[ Red ]

 

Kontributor by Munir Achmad
News Warta Publik