Aksi Nyata Peduli Sesama Terus Digelorakan Sejumlah Pihak di Bumi Reyog

0

 


Ponorogo, Pakuan Pos - Kepekaan dan kepedulian terhadap sesama terus digelorakan sejumlah elemen masyarakat yang ada di Bumi Reyog Ponorogo, Jatim. Seperti yang dilakukan oleh Komunitas Ponorogo Peduli serta Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) MWC NU Kecamatan Bungkal ini.

Dua elemen sosial tersebut cukup merespon kisah pilu di tengah masyarakat. Seperti yang dialami oleh Adila Mulan Nurviani, seorang bocah perempuan yang masih kelas 7  MTs Al Ishlah Kecamatan Bungkal tersebut baru saja menjadi Yatim, pasca ayahnya meninggal. 

Saat ini dia tinggal hanya dengan ibunya, Mujiani. Ekonomi keluarga sangat miris dan minim sekali, serta serba kekurangan. Karena Ibunya yang janda ini, aktifitas kerja kesehariannya, hanya cari pasir di sungai yang tak jauh dari lokasi rumahnya. 

Pekerjaan dengan hasil yang sangat minim sekali, bahkan bisa dibilang seharusnya itu pekerjaan seorang laki-laki. Namun apa daya, sejauh ini hanya itu yang bisa dilakukan Mujini ini, untuk menopang hidupnya yang saat ini tanpa suami dengan anak semata wayangnya yang butuh biaya banyak.

Mujini mengaku hasil atau upah yang sangat sangat kecil dia dapat dari kerja cari pasir itu. "Selama seminggu kami bergelut direndaman air sungai, cari pasir dan hanya bisa mendapatkan hasil sekitar seratus dua puluh ribu rupiah saja. Itupun jika ada pesanan yang beli pasir lokal. Kadang ya sepi tak ada pembeli.  Apalagi saat musim hujan kayak hari-hari ini, sungai banyak banjirnya. Sehingga tak bisa cari pasir," keluhnya bercerita.

Dia pun mengaku  untuk biayai anaknya sekolah saja saat ini sudah keteteran atau di posisi kesulitan. Karena memang hasil sekecil itu dari cari pasir, buat hidup makan sehari-hari saja tak cukup. 

Sebelum meninggal, suaminya juga sakit lama  tidak bisa kerja. Dan dulunya juga hanya pekerja serabutan. 

Mendengar cerita pilu tersebut Komunitas Ponorogo Peduli langsung bergerak meringankan keluarga Mujini yang tinggal di Desa Belang, Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo tersebut. "Berbagi sedekah di hari ibu ini, kita kakukan penyampaian amanah bantuan untuk ibu dan anak yatimnya ini. Menanggapi laporan dari warga tentang target berbagi peduli untuk saudara kita yang sangat membutuhkan bantuan ini. Semoga berkah bermanfaat," ucap Jumeno, Koordinator Komunitas Ponorogo Peduli.

Hal sama juga dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) MWC NU Bungkal kembali menyalurkan Beasiswa Pendidikan untuk Anak Yatim Adila Mulan Nurviani, siswa MTs. Al-Ishlah asal Desa Belang Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. 

Penyaluran beasiswa ini dilaksanakan Selasa (24/12/2024) di rumah orang tua Adila Mulan Nurviani. Didampingi perangkat desa Belang, LAZISNU bersama Unit Pengumpul Zakat, Infaq, dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (UPZISNU) Lazisnu Ranting NU Desa Belang menyalurkan beasiswa kepada ananda Adila sampai tamat sekolah, ananda adalah siswa yang cerdas dan berprestasi, dia sejak dibangku Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Madrasah Tsanawiyah (MTs) selalu rangking di kelasnya.

Disela-sela kegiatan Koordinator Divisi Pentasharufan, Teguh Wiyono di dampingi Ketua Ranting NU Desa Belang Subroto, menyampaikan bahwa program beasiswa pendidikan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian UPZISNU MWC Bungkal terhadap anak-anak yang membutuhkan. "Alhamdulillah Selama ini LAZISNU Bungkal sudah meluncurkan program beasiswa kepada 23 siswa/siswi Yatim-Piatu/Dhuafa mulai dari tingkat RA/TK, MTs/MI, MA/SMA dan Pondok Pesantren," jelas Teguh Wiyono,  Selasa (24/12/2024).

Terpisah, Suwadi selaku manajer area  mengatakan nominal beasiswa yang diberikan sebesar Rp 35.000.000/tahun. Selain itu, untuk jenjang RA/TK menerima manfaat mendapatkan bantuan operasional pendidikan (BOP) untuk menunjang kebutuhan sekolah mereka.

Lebih lanjut pihaknya juga memaparkan teknis penyaluran beasiswa tersebut. "Prosesnya dimulai dengan memverifikasi siswa-siswi dari jenjang MI/SD, MTs/SMP, MA/SMA/SMK dan Ponpes yang memenuhi kriteria melalui UPZISNU di tingkat ranting. Calon penerima manfaat diminta menyerahkan fotokopi KK dan KTP orang tua sebagai persyaratan administrasi. Kemudian kami berkoordinasi dengan madrasah/sekolah siswa yang bersangkutan serta mengundang anak-anak yatim-piatu/dhuafa tersebut lalu menyerahkan langsung bantuan beasiswa tersebut setiap tri wulan," tandas Suwadi. 

Pun, dia menambahkan bahwa program ini merupakan bukti kepedulian nyata, bahwa NU hadir di tengah masyarakat baik dalam bidang pendidikan maupun sosial. "Program ini juga menjadi wujud realisasi komitmen NU dalam membersamai umat untuk meraih masa depan yang lebih baik," jelasnya. (Mn

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Terima !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Baca Lebih Lanjut
Accept !
To Top