Bogor, Pakuan Pos - Perguruan Silat Pusaka Padjadjaran kembali mengadakan ujian kenaikan tingkat (UKT)/sabuk yang yang pertama/ke-1 bagi siswa sekolah luar biasa (SLB) ujian tersebut di ikuti 20 pesilat Tuna grahita dan Tuna rungu. Kegiatan UKT dilaksanakan pada hari Minggu, (24/11/24) di Kebun Raya Bogor.
Sebelum melaksanakan kegiatan, seperi biasa menggelar do'a bersama, Tawasulan hadiah puji kepada para sesepuh para guru dan orangtua murid, upacara pembukaan dan penutupan kegiatan UKT Ujian kenaikan tingkat sabuk, Ziarah ke makam sesepuh di kebun raya bogor. Ke Sumur kahuripan, istirahat sholat makan (isoma), pembagian mendali peserta sertifikat dan sabuk.
Dalam kesempatan itu, pelatih Ps. Pusaka Padjadjaran sekaligus penguji Yana Mulyana mengatakan Ujian kenaikan tingkat sabuk merupakan agenda rutin tahunan perguruan silat pusaka padjadjaran dilaksanakan pada bulan Nopember dan wajib di ikuti oleh para anggota perguruan silat Pusaka Padjadjaran.
"Dengan tujuan selain kaderisasi, menguji sejauh mana kemampuan, pemahaman, daya ingat pelajaran tentang pencak silat baik dari gerakan, stamina fisik dan yang lainnya," Kata Yana Mulyana.
Perguruan silat pusaka padjadjaran. Lanjut Yana, tidak hanya fokus terhadap materi pencak silat. Tapi bagai mana para pesilat pusaka padjadjaran semakin mendalami soal adab dan etika kehidupan yang terkandung (filosopi) dalam setiap materi gerak jurus pencak silat itu sendiri.
Ia berharap semua anggotanya berbudi luhur melalui pencak silat. Anak anak yang berkebutuhan khusus/SLB motorik nya menjadi terasah bahkan ada perubahan perilaku yang positif, kepercayaan diri yang muncul.
Sebagai informasi, ujian kenaikan tingkat sabuk di bagi menjadi 4 pos. Diantaranya: Pos materi pencak silat/Fisik dan mental, Pos keagamaan dan kenegaraan, Pos pembinaan,
"Alhamdulillah mereka dapat melewati ujian kenaikan tingkat sabuk ini dengan baik sangat luar biasa, walaupun tidak sama seperti siswa -siswi normal lainnya," Pungkasnya.
Kegiatan di akhiri dengan pembagian mendali peserta, sertifikat dan sabuk. Ketidaksamaan pemberian sabuk di tinjau dari kemampuan peserta ujian kenaikan tingkat sabuk dalam penguasaan materi. (*)