Jakarta, Pakuan Pos - Kebaya adalah salah satu budaya Indonesia yang perlu dilestarikan dan diperkenalkan ke seluruh dunia sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia. Cara yang paling efektif adalah dengan menampilkan kebaya di berbagai kesempatan, dan
mengenakannya di berbagai kegiatan. Salah satu langkah yang harus dilakukan adalah memperkenalkan busana kebaya kepada generasi muda, karena mereka lah yang akan
meneruskan pelestarian kebaya ini di masa mendatang. Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI), yang merupakan pelopor komunitas
perempuan berkebaya terbesar dan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk mengajak dan memupuk minat para
remaja maupun perempuan muda Indonesia untuk mulai berkebaya, juga berkain nusantara.
Kegiatan bertajuk Remaja Berkebaya dan Berkain Nusantara ini berlangsung pada Sabtu, (20/7/24) pukul 13.30 - 17.00 WIB bertempat di Gedung Serbaguna,
Komplek DPR RI Kalibata, Jakarta Selatan.
Trisny Susanti sebagai ketua panitia menyatakan, kegiatan yang dihadiri 200-an peserta ini diadakan dalam rangka menyambut Hari Kebaya Nasional yang sudah
ditetapkan pemerintah setiap 24 Juli, melalui Keppres No. 19 Tahun 2023. “Kami Bergerak bersama generasi muda, kali ini melibatkan remaja-remaja SMA, mahasiswa dan para milenial,” ujarnya.
Menurut Trisny, para mahasiswa berasal dari kampus Universitas Indonesia,
Universitas Pancasila, Universitas Pertamina, UPN Veteran, Universitas Insan Pembangunan Indonesia (UNIPI), Interstudy, London School of Public Relations
(LSPR), Universitas Budiluhur, Universitas Indraprasta PGRI, Universitas Siber Asia,Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Institut Ilmu Qur’an, Universitas Pelita Harapan,
Universitas Pakuan, UIN Syarif Hidayatullah, Politeknik Jakarta, Universitas Atmajaya Jogjakarta, Universitas Tanjungpura, Institut Bisnis Sumatera Utara,
Universitas Islam Bandung, Universitas Bina Nusantara, Universitas Kristen Indonesia dan lain-lain.
Hadir pula siswa setingkat sekolah menengah atas, seperti SMAN 23 Jakarta, SLB Santi Rama, SMAN 31 Jakarta, SMA BudhiWarman 1 Jakarta Timur, SMAN 25
Jakarta, SMAN 57 Jakarta, SMKN 52 Jakarta, SLB Mawar Putih, SMKN 27 Jakarta,SMK Jayawisaya 2, SMU Pangudi Luhur, SMKN 2 Depok, SMKN 1 Bogor, SMAN
12 Tangsel, SMKN 8 Tangsel, SMPN 31 Jakarta, SMA Labschools Jakarta, SMK Yadika Jatirangga, SMAN 34 Jakarta, SMK 52 Teknologi dan lain-lain.
Ketua Umum PBI, Rahmi Hidayati, menjelaskan pengenalan kebaya ke generasi muda sudah sejak beberapa tahun yang lalu dijalankan PBI. Antara lain dengan menggelar program Kebaya Goes To School dan Kebaya Goes To Campus. Tanpa
diduga, ujarnya, ternyata ketertarikan siswa sekolah dan para mahasiswa luar biasa besar kepada kebaya.
“Awalnya mereka hanya tau bahwa kebaya itu pakaian ibu dan neneknya. Ternyata Anak-anak muda pun bisa asyik berkebaya,” ujar Rahmi seraya menambahkan bahwa
soal pelestarian budaya berkebaya ini memang hanya bisa dilakukan bila generasi muda ikut bergerak di dalamnya.
Acara yang secara khusus menyasar para generasi muda ini akan mengangkat berbagai pengetahuan tentang kebaya nusantara dan tutorial mengenakan kain/wastra.
Para peserta juga akan menampilkan berbagai kegiatan seperti menari, menyanyi serta memperagakan kebaya dan wastra nusantara.
Ketua umum KOWANI, Giwo Rubianto Wiyogo yang juga hadir dalam acara ini
menyatakan kegiatan Remaja Berkebaya dan Berkain Nusantara ini merupakan kegiatan yang sangat bagus, dan harus terus disosialisasikan agar dapat melanjutkan
dan melestarikan kebaya. “Remaja jadilah motor penggerak dan agen perubahan agar kebaya lebih diminati dan selalu dikenakan oleh perempuan-perempuan Indonesia,” tuturnya.
Hal senada diungkapkan Anggota DPR RI Tuti Roosdiono. Menurutnya, bila kita ingin melestarikan keberadaan kebaya, maka berbagai kegiatan memang harus
dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak. Remaja memang harus terus dilibatkan melalui kegiatan pengenalan hingga lomba berkebaya.
“Kita perlu dukung berbagai kegiatan menyangkut pelestarian budaya bangsa kita.” (HAR)