Pakuan Pos - Kawasan yang terletak di selatan Garut yang menyimpan begitu banyak potensi keanekaragaman hayati. Tidak mengherankan jika karena kekhasan tumbuhan dan satwa liar yang berada di dalamnya.
Leuweung Sancang ditetapkan sebagai salah satu cagar alam di Jawa Barat dengan luas sekitar 2.157 ha. Perairan pantai di seputaran CA Leuweung Sancang seluas 1.150 ha ditunjuk sebagai cagar alam laut pada tahun 1990 karena memiliki terumbu karang dengan kondisi masih cukup baik.
Tidak hanya pemandangannya saja yang eksotis, kawasan ini juga menyimpan potensi flora yang beraneka ragam. Dengan tipe vegetasi yang digolongkan ke dalam hutan dataran rendah, hutan mangrove, dan hutan pantai, di dalam kawasan ini terdapat beberapa jenis flora seperti palahlar (Dipterocarpus sp) yang merupakan satu-satunya jenis dari family Dipterocarpaceae yang masih asli dan tumbuh alami di Pulau Jawa; kaboa (Lumnitzera racemosa), yaitu tumbuhan yang khas di Sancang; serta warejit (Excoecoria ocha) yang mengandung racun dan berbahaya bagi manusia. Tentunya, flora yang paling dicari adalah Rafflesia patma, flora parasit obligat yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar.
Satwa langka khas Jawa, yaitu owa jawa (Hylobates moloch) masih dapat dijumpai di kawasan ini. Demikian pula dengan satwa dilindungi lainnya seperti macan tutul jawa (Panthera pardus), merak (Pavo muticus), rusa (Cervus timorensis), dan jenis satwa lainnya. Di samping itu, di bagian perairan dapat ditemukan beberapa fauna terumbu karang seperti Spongia sp., Leptosens sp., Favia sp., serta beberapa jenis ikan hias seperti Chaetodon sp. dan Labroides sp.
Hutan Sancang adalah hutan yang dilegendakan sebagai tempat tilem (tempat hilangnya) Prabu Siliwangi. Di hutan ini juga terdapat pohon Kaboa (mirip dengan pohon bakau/Mangrove) yang menurut keyakinan setempat merupakan penjelmaan para prajurit Pajajaran yang setia kepada Prabu Siliwangi. Oleh karena itu hutan ini dipercaya sebagai hutan keramat yang memiliki kekuatan magis untuk kalangan penduduk lokal.
Nama Sancang yang tersusun dari Huruf-huruf SANCANG dipercaya memiliki guna khusus, yaitu :
S mempunyai arti : Sasakala asal usul carita sesepuh urang urang sadaya.
A mempunyai arti: Anu agung tur ngahiang,
N mempunyai arti: Nyata sarta talapakuran tah ku aranjeun manusa,
C mempunyai arti: Cacandran carita sesepuh urang sadaya,
A yang kedua mempunyai arti : Aya nya carita Pasundan / Padjajaran,.
N mempunyai arti: Negri Padjajaran tilas Prabu Siliwangi,
G mempunyai arti: Goib di Sancang Pameungpeuk Garut,
Seperti pada kawasan konservasi umumnya, tidak hadir fasilitas pariwisata di hutan ini, adil yang berupa fasilitas prasarana akomodasi ataupun rumah makan, tetapi apabila pengunjung mau bermalam mampu menggunakan fasilitas prasarana akomodasi terdekat yang terletak di Kecamatan Pameungpeuk. Untuk fasilitas prasarana rumah makan juga terdapat di Kecamatan Pameungpeuk. Adapun jarak yang akan ditempuh sekitar 13 kilometer dari pusat pemerintahan kecamatan. Sedangkan dari Kota Garut berjarak sekitar 112 km.