Legenda Batu Lingga Gunung Ciremai yang Sempat Disinggahi Sunan Gunung Jati

0

 



Pakuan Pos - Lokasi Batu Linggi di kawasan Gunung Ciremai. (BTNGC) Sejumlah lokasi di kawasan Gunung Ciremai, Jawa Barat, banyak menyimpan cerita legenda dari sesepuh setempat.

Cerita ini didapatkan secara turun temurun dari tokoh masyarakat di lereng Gunung Ciremai yang secara administratif berada di Kabupaten Kuningan dan Majalengka.

Misalnya saja lokasi Batu Lingga di Gunung Ciremai. Batu Lingga Gunung Ciremai ini berada di ketinggian 2.200 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Lokasi Batu Lingga menuju puncak Gunung Ciremai di ketinggian 3.078 mdpl harus ditempuh dengan jarak sekitar 2,3 kilometer. Transit Camp Batu Lingga dapat ditemui, apabila melakukan pendakian melalui jalur Linggajati di Desa Linggajati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Secara visual, di lokasi Transit Camp Batu Lingga terdapat sebuah batu yang dipagari dahan kayu. Sebuah penampakan batu itulah yang disebut Ranger Gunung Ciremai dan masyarakat setempat disebut Batu Lingga.

"Sebenarnya Batu Lingga itu besar. Namun pada medio 2000-an batu tersebut hilang, entah kemana," kata Ranger Linggajati, Kang Ewer, 

beberapa tahun lalu Ranger Gunung Ciremai berinisiatif menyusun kembali Batu Lingga, sebagai pertanda cerita dan legenda gunung Ciremai. Konon ceritanya, Batu Lingga erat kaitannya dengan Sunan Gunung Jati yakni salah satu Wali Songo dari Kasultanan Cirebon.

"Alkisah, pada abad ke-16 Masehi atau pada prakiraan 1.521 sampai 1.530, Sunan Gunung Jati melakukan tadabur alam ke Gunung Ciremai via Linggajati. Kanjeng Sunan bermunajat kepada Gusti Alloh di tempat ini untuk mencari jalan keluar dalam menghadapi peperangan melawan portugis.

Dari cerita sejumlah tokoh masyarakat setempat, konon setelah Sunan Gunung Jati tidak berada di Batu Lingga, ada seseorang yang disebut Nyi Linggi datang ke tempat tersebut. Nyi Linggi hendak menggantikan sang Sunan.

Kemudian di tempat itu, Nyi Linggi ditemani dua ekor macan tutul kesayangannya. Tujuan dari tapa itu sendiri untuk mendapatkan ilmu kedigdayaan.

Namun dikisahkan, Nyi Linggi kemudian mengalami kegagalan dalam tapa brata sehingga tidak mendapatkan ilmu yang diinginkan. Lalu Nyi Linggi meninggal dunia, sedangkan dua ekor macan tutul kesayangan itu juga raib.



Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Terima !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Baca Lebih Lanjut
Accept !
To Top