Pakuan Pos - Hampir keseluruhan Candi Hindu di Jawa Tengah mungkin mengambil konsep Pengadukan Samudra, namun kami rasa Candi Merak adalah salah candi yang memiliki penggambaran konsep ini paling lengkap secara keseluruhan.
Kami tidak akan bercerita mengenai kisah samudramathana ini, karena sudah banyak di ceritakan di berbagai sumber di dunia ghaib ini, maka silahkan cari sendiri sesuai minat.
Jadi kita langsung saja, dalam proses pencarian Amrta tersebut terdapat beragam jenis benda yang muncul, karena samudramathana sendiri memiliki banyak versi kami akan ambil dari Visnupurana yang memiliki cerita cukup detail mengenai kisah itu.
Benda-benda yang keluar ketika gunung mandara mengaduk lautan susu adalah : Laksmi, Chandra, Dhanvantari, Apsara, Surabhi, Airavatara, Ucchaisrawa, Kaustubha, Chattra dan Kalpavrksa (Sekali lagi, dalam kisah2 yang menceritakan Samudramathana akan memiliki banyak versi mengenai benda-benda yang muncul).
Di Merak, kita akan menemui beberapa benda yang dapat diamati secara langsung di antaranya misalnya:
1. Kalpavrksa/Kalpataru, pohon pengabul ke inginan yang dipahatkan di kedua pipi tangga candi induk.
2. Kaustubha/Ratna/Permata, dipahatkan di dalam dinding antarala (lorong masuk ruang utama)
3. Surabhi, lembu pengabul segala keinginan yang dipahatkan di cerat yoni bersama Vasuki dan Kurma.
4. Chattra/payung, digambarkan pada relung diatas kala pintu masuk.
Untuk yang nomor 3 sa memaknai Surabhi bukan Nandi dikarenakan hewan ini sesuai dengan adanya ular dan penyu yang juga digambarkan pada cerat. Meskipun nanti akan ada yang menyangkal jika seandainya Surabhi ini diganti Nandi dengan membandingkan adanya sosok ular dan penyu yang masih2 perwujudan Brahma dan Visnu di cerita lain sa rasa kurang pas, karena Penyu dan Ular adalah perwujudan lain bukan Vahana dewa tersebut, sedangkan Nandi adalah Vahana (kendaran Siwa).
Laksmi mungkin dipahatkan di bidang antefiks yang karena kami tidak dapat menjangkau gambar itu karena posisinya jauh di atas, begitupula Chandra, dan tokoh-tokoh lain, untuk payung dia digambarkan di atas.
Ular pada ujung makara di pipi tangga sepertinya juga menggambarkan secara eksplisit adegan ini. Perlu di Ingat, Candi sendiri di ibaratkan sebagai Meru/Gunung, Dan dalam Samudramathana meru akan di tarik oleh ular. Kura-kuranya dimana? Kura-kura digambarkan sebagai bingkai padma yang menyerupai cangkang kura2/penyu (Untuk penyu dan bingkai padma, bisa baca Silpaprakasa). Dan para dewa beserta yaksa, digambarkan bergantian pada panil dinding relief disekitaran dinding candi.
Atau secara sederhana Merak juga terekam dalam pikiran orang jawa, cb searching gambar Gunungan di dan bayangkan merak menjadi gambar 2 dimensi, dimana dua raksasa, pohon dan gunung akan tampak terpampang dimata.
BTW ini hanya imajinasi pribadi, karena sejauh yang sa tahu belum ada pembahasan Merak dan berbagai permata yang muncul dalam kisah Samudramatana dalam jurnal atau tulisan ilmiah, Jadi jan dianggap serius.